Saturday, October 10, 2015

TUGAS PERILAKU KONSUMEN

NAMA: MEILANASARI AMBARWATI
KELAS: 3EA12
NPM: 1513410


1. Apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen?


Menurut John C. Mowen dan Michael Minor mendefinisikan perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan United States, konsumsi berbagai produk,jasa dan pengalaman serta ide-ide.

Menurut Lamb, Hair dan Mc.Daniel menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan untuk membeli, menggunakan serta mengkonsumsi barang-barang dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk.(Rangkuti,2002:91)

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard, menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

Perilaku konsumen dapat disarikan dari semua definisi diatas sebagai studi tentang proses pengambilan keputusan oleh konsumen dalam memilih, membeli,memakai serta memanfaatkan produk, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat konsumen.


2. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar menurut Kotler (1994) adalah “suatu proses untuk membagi pasar  menjadi kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen,  dimana tiap kelompok konsumen  dapat dipillih sebagai target pasar untuk dicapai  perusahaan melalui strategi bauran pemasarannya. 
Dalam setiap segmen terdiri dari individu dengan kebutuhan dan keinginan yang sama, dan mempunyai respon yang sama terhadap usaha pemasaran yang ditawarkan. 

Berikut beberapa ketentuan untuk menetapkan segmentasi pasar yang baik:
• Segmen mudah di jangkau
Segmentasi pasar haruslah mudah di jangkau sehingga proses pemasaran bisa lebih efektif. Jika segmentasi pasar sulit di jangkau maka pendistribusian produk pun juga sulit dilakukan.
• Segmen mudah di ukur
Segmentasi pasar seharusnya bisa di ukur dengan jelas sehingga anda bisa memperkirakan seberapa besar kemampuan anda utuk memasuki pasar tersebut sebagai target pemasaran.
• Sesuai kemampuan pemasar
Segmentasi pasar yang di ukur sesuai kelayakan pemasar maksudnya anda bisa mengukur segmentasi pasar sesuai dengan kemampuan pemasaran produk anda. Jika anda rasa segmen yang anda pilih itu banyak kendalanya maka proses pemasaran anda tidak akan berjalan dengan mulus.

3. Segmentasi dan Kepuasan Konsumen
Menurut Philip Kotler dalam bukunya Principle of Marketing, kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Kepercayaan konsumen merupakan hal yang ingin didapat setiap perusahaan dari para konsumennya.
Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
b. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat  tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah

Menurut Fandy Tjiptono (1997:35), metode yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen dapat dengan cara :
a. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan
b. Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu     atribut tertentu dan seberapa besar yang dirasakan.
c. Responden diminta untuk menuliskan masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan    penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan yang mereka sarankan.
d. Responden dapat diminta untuk meranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik kinerja perusahan     dalam   masing-masing elemen.

4. Penggunaan Segmentasi dalam Straregi Pemasaran
Penggunaan segmentasi dalam strategi pemasaran umumnya digunakan untuk mengidentifikasi dan selanjutnya menentukan target pelanggan dan memberikan data penunjang untuk elemen rencana pemasaran seperti untuk mencapai tujuan rencana pemasaran terntentu. 

Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).




5. Analisis konsumen adalah sebuah proses yang datanya berasal dari perilaku konsumen digunakan untuk membantu membuat keputusan bisnis utama melalui segmentasi pasar dan alanisis prediktif. 


6.     Proses keputusan membeli

Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
 1. Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
 2. Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
 3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
 4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
 5. Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan  ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk  tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akanmmeningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal  ini akan menurunkan  permintaan konsumen pada masa depan. 

7.     Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah

Pada prakteknya, proses pemecahan masalah yang kita lakukan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik itu yang bersifat internal (dari dalam diri sendiri dan masalahnya itu sendiri) maupun eksternal (dari lingkungan luar). Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemecahan masalah adalah:
1. Faktor situasional, yaitu pada stimulus yang menimbulkan masalah, pada sifat-sifat masalah, seperti sulit atau mudah, masalah baru atau lama, penting atau kurang penting, melibatkan sedikit atau banyak masalah lain.
2. Faktor biologis.Keadaan biologis seseorang dapat mempengaruhi proses-proses psikologis seperti cara berpikir, berempati pada orang lain, dan sebagainya. Misalnya manusia yang kurang tidur mengalami penurunan cara berpikir, sulit berkonsentrasi.
3. Faktor-faktor sosiopsikologis, terdiri dari:
  a. Motivasi. Motivasi yang rendah dapat mengalihkan perhatian, sementara motivasi yang tinggi justru dapat membatasi fleksibilitas dalam berpikir, misalnya karena terlalu tegang saat ujian, kita justru jadi tidak bisa mengerjakan soal ujian.
  b. Kepercayaan dan sikap yang salah. Asumsi yang salah dapat menyesatkan kita. Misalnya, jika kita percaya bahwa hantu itu ada, akhirnya kita tidak bisa berpikir jernih bagaimana caranya keluar dari hutan, karena kita hanya terfokus pada ketakutan kita akan hantu. Sementara, sikap yang salah juga dapat mempengaruhi proses pemecahan masalah, misalnya sikap kita yang tidak percaya diri membuat kita juga tidak bisa menentukan pilihan.
  c. Kebiasaan. Kecenderungan untuk mempertahanan pola berpikir tertentu atau melihat masalah hanya dari satu sisi saja atau kepercayaan yang berlebihan dan tanpa kritis akan menghambat pemecahan masalah yang efisien dan hal ini dapat menyebabkan kekakuan pikiran (rigid mental set). Kebudayaan di sekitar kita banyak mempengaruhi kekakuan cara berpikir kita, karena cara kita memandang dan mengatasi persoalan dibatasi oleh cultural setting (situasi budaya)
  d. Emosi. Emosi mewarnai cara berpikir kita, kita tidak pernah dapat benar-benar berpikir objektif. Sebenarnya tidak masalah, namun jika emosi sudah mencapai intensitas yang tinggi sehingga menjadi stress, akhirnya kita tidak dapat berpikir efisien.


8. Membedakan antara keputusan membeli yang direncanakan sepenuhnya, tidak direncanakan dan pembelian yang direncanakan sebagian
  Pembelian yang direncanakan: biasanya terjadi berdasarkan kebutuhan, artinya si konsumen memang membutuhkan barang-barang tertentu.
  Pembelian yang tidak direncanakan : terjadi karena konsumen melihat atau merasakan manfaat lain dari manfaat utama produk yang mereka beli.


Sumber:


http://ahlimanajemenpemasaran.com/2013/11/bagaimana-cara-menentukan-segmen-pasar-atau-segmentasi-pasar/







No comments:

Post a Comment