Saturday, October 31, 2015

Manfaat Bersepeda

Menikmati pemandangan alam dengan menggunakan sepeda adalah hal yang sangat menyenangkan. Selain kesenangan, manfaat bersepeda juga sangat banyak bagi kesehatan Anda.
Selain sebagai alat untuk rekreasi, bersepeda membuat tubuh bergerak aktif. Sebagaimana kita tahu, tubuh yang aktif adalah salah satu syarat penting untuk menjaga kualitas kesehatan kita. Bersepeda sendiri, jika dilakukan minimal 2,5 jam seminggu secara rutin memiliki dampak positif bagi kesehatan tubuh.

Apa saja manfaatnya?

Berikut ini adalah beberapa manfaat bersepeda jika dilakukan secara rutin.
  • Memperbaiki kardiovaskular.
Bersepeda termasuk olahraga kardio, dikategorikan demikian karena dengan bersepeda, kinerja jantung, paru-paru, dan sistem sirkulasi akan meningkat. Selain itu, bersepeda secara teratur juga mampu menurunkan tingkat kolesterol jahat dalam darah, menguatkan otot jantung, dan menurunkan tekanan darah.
Menurunnya tingkat kolesterol jahat akan meminimalisasi risiko penyempitan pembuluh darah. Otot jantung yang biasa terlatih akan lebih efektif sehingga proses mengantarkan darah dan oksigen ke seluruh tubuh makin optimal.
Makin baik kinerja sistem peredaran darah atau kardiovaskular Anda, makin rendah risiko Anda  terkena stroke, serangan jantung, dan tekanan darah tinggi.
  • Meningkatkan kekuatan otot.
Berapa banyak anggota tubuh yang terlibat saat Anda bersepeda? Hampir semuanya, bukan? Mulai dari kaki yang mengayuh hingga mata yang waspada.
Banyaknya anggota tubuh yang aktif membuat otot tubuh bagian yang bersangkutan mengalami peningkatan aktivitas. Jika aktivitas itu dilakukan secara rutin, maka otot yang kuat dan fleksibel menjadi salah satu dari hasilnya. Selain itu, koordinasi dan keseimbangan tubuh juga ikut terlatih.
  • Merawat sendi.
Selain otot, sendi-sendi pada kaki dan tangan akan ikut aktif. Sikut, lutut, pergelangan kaki, dan pergelangan tangan adalah beberapa sendi yang akan otomatis bekerja saat bersepeda. Mobilitas yang baik pada persendian akan membuatnya makin fleksibel.
  • Menjaga berat badan.
Berkat bersepeda, kinerja kardiovaskular dan otot Anda menjadi kian optimal. Salah satu keuntungan dari tubuh yang aktif, kardiovaskular yang baik, dan otot terlatih adalah pembakaran kalori atau tingkat metabolisme tubuh ikut meningkat.
Pembakaran kalori tentu saja sangat baik untuk menjaga berat badan tetap ideal. Upayakan untuk mengombinasikan kebiasaan bersepeda secara rutin dengan pola makan yang seimbang sebagai langkah menghindari risiko kegemukan.
  • Menurunkan tingkat stres.
Saat bersepeda, tubuh akan mengeluarkan hormon yang disebut endorfin. Hormon ini memicu rasa nyaman dan suasana hati yang positif. Selain itu, endorfin juga bisa mengurangi rasa sakit.
Timbulnya rasa nyaman dalam tubuh tentu saja akan mengurangi beban yang menggelayuti pikiran Anda. Ditambah dengan bagusnya pemandangan saat bersepeda, maka penurunan level stres dalam tubuh Anda akan makin signifikan.
  • Menurunkan risiko penyakit-penyakit lain.
Aktivitas fisik yang rutin melalui bersepeda baik untuk kesehatan tubuh secara umum. Salah satu keuntungan dari tubuh yang aktif adalah minimnya risiko terkena diabetes. Hal ini terkait dengan stabilnya produksi insulin oleh tubuh yang aktif. Bersepeda juga bisa memperkecil risiko terkena kanker terutama kanker usus besar.

Pastikan bersepeda dengan aman

Banyak sekali bukan manfaat bersepeda yang bisa dinikmati oleh Anda? Agar manfaat bersepeda tersebut makin optimal, jangan lupakan faktor keamanan saat mengayuh sepeda.
Bagaimanapun juga, keamanan bersepeda wajib dilakukan. Tanpa mengindahkan keamanan, manfaat bersepeda bisa sia-sia. Untuk itu, perhatikan beberapa tips aman berikut:
  • Periksa sepeda Anda.
Sebelum bersepeda ria, pastikan Anda sudah memeriksa semua komponen dalam sepeda Anda mulai dari rem, hingga kondisi ban. Membiarkan salah satu bagian sepeda Anda tidak berfungsi bisa membuat bencana.
  • Kenakan pelindung kepala, siku, dan lutut.
Kepala, sikut, dan lutut adalah salah bagian tubuh yang rentan terluka jika jatuh. Pastikan ketiganya Anda lindungi sehingga jika terjatuh, efeknya tidak terlalu fatal.
  • Pastikan Anda terlihat.
Anda mungkin bersepeda di jalanan umum dan dalam kondisi gelap. Oleh karena itu, pastikan Anda bisa dilihat oleh pemakai kendaraan lain. Pasanglah lampu dan gunakan baju yang berwarna terang atau yang berbahan glow in the dark.
  • Jaga sikap berkendara
Bersepeda tetap harus memerhatikan pemakai jalan lain, baik pengguna kendaraan bermotor atau pejalan kaki. Jika jalanan tidak menyediakan trek khusus untuk sepeda, jangan menyerobot hak pejalan kaki.
Pastikan Anda juga selalu memberi tanda kepada para pengguna jalan lain saat akan berbelok atau berhenti. Jangan lakukan dengan mendadak karena bisa membahayakan Anda dan pengguna jalan lainnya. Pastinya, patuhi rambu-rambu lalu-lintas yang berlaku.
Jika sepeda Anda sudah dalam kondisi siap tempur, maka nikmatilah aneka manfaat bersepeda yang bisa didapat sejak kayuhan pertama.

sumber:
http://www.alodokter.com/mari-telaah-manfaat-bersepeda-bagi-kesehatan

PERILAKU KONSUMEN 2

Nama: Meilanasari Ambarrwati
Kelas: 3EA12
NPM: 15213410

1. Pengertian Pembeli dan Pembelian
- Pembeli diambil dari istilah asing (bahasa Inggris) yaitu consumer, secara harfiah dalam kamus-kamus diartikan sebagai "seseorang atau suatu perusahaan yang membeli barang tertentu atau mengunakan jasa tertentu" atau "sesuatu atau seseorang yang menggunakan suatu persediaan atau sejumlah barang". Ada juga yang mengartikan "setiap orang yang menggunakan barang atau jasa".

- Pembelian menurut para ahli:
  • Brown dkk. (2001:132) mengatakan bahwa secara umum pembelian bisa didefinisikan sebagai: "managing the nputs into the organization's transformation (production process)." Pendapat tersebut kurang lebih mempuyai arti bahwa pembelian merupakan pengelolaan masukan ke dalam proses produksi organisasi. 
  • Galloway dkk. (2000:31) mengenai fungsi pembelian yaitu: "The role of purchasing function is to make materials and parts of the right quality, and quantity available for use by operations at the right time and at the right place." Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa peran fungsi pembelian adalah untuk mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat. 
  • Bodnar dan Hopwood (2001:323), adalah proses bisnis dalam memilih sumber-sumber daya, pemesanan, dan perolehan barang atau jasa. 
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian:
  • Faktor Budaya, faktor ini merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Hal ini dikarenakan adanya kumpulan nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarganya dan lembaga penting lainnya. Faktor ini terdiri dari budaya masyarakat, sub-budaya, dan kelas sosial. Dimana untuk sub-budaya dipengaruhi oleh ras, etnik, agama, kelompok, letak geografis, dan lainnya.  Sedangkan kelas sosial terdiri atas beberapa ciri, yang mana ciri pertama adalah orang-orang dalam kelas sosial yang sama venderung untuk bertingkah laku lebih seragam daripada dua kelas sosial yang berbeda; ciri kedua adalah orang-orang yang menempati posisi inferior atau superior sehubunfan dengan kela sosial mereka; ciri ketiga adalah kelas sosial seseorang ditandai dengan sekumpulan variabel seperti: pekerjaan, pendidikan, penghasilan, dan lainnya; dan ciri keempat adalah orang yang pindah dari strata sosial satu ke strata sosial lainnya baik ke atas maupun ke bawah sepanjang hidup mereka. 
  • Faktor sosial. faktor ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status. Di mana kelompok acuan dapat terbagi seperti kelompok primer dan kelompok sekunder, atau kelompok aspirasional dan kelompok dissosiatif, atau kelompok opinion leader atau kelompok follower. Sedangkan untuk faktor keluarga terdapat dominasi atas anggota yang satu terhadap anggota yang lainnya atau adanya kesepakatan dari masing-masing anggota keluarga. Dan untuk peran dan status ini lebih merupakan pengakuan keberadaan dari individu tersebut. 
  • Faktor Pribadi, faktor ini dipengaruhi oleh karakteristik dari siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan konsep-diri pembeli. yang mana siklus hidup seseorang, pekerjaan yang didapati, keadaan ekonomi yang semakin membaik, serta gaya hidup yang meningkat tentunya akan memberikan nilai pada kepribadian dan konsep-diri pembeli.
  • Faktor Psikologis, faktor ini dipengaruhi oleh motivasi, persepsi, pengetahuan serta keyakinan dan pendirian. Di mana bila motivasi yang timbul ditambah dengan persepsi akan barang yang dibeli serta pengetahuan yang didapat dari barang/jasa tersebut akans emakin menambah keyakinan dan pendirian yang kuat akan seseorang untuk memiliki barang/jasa tersebut.
3. Perbedaan dari Kebutuhan dan Keinginan Konsumen dalam memilih produk
Kebutuhan konsumen merupakan kebutuhan untuk menjamin kelangsungan hidup atau tercapai tujuan konsumen tersebut. Sedangkan keinginan konsumen adalah hasrat untuk memiliki suatu produk tanpa memperhatikan kegunaan dari barang yang dia pilih.

4. Studi Kasus Proses Perilaku Konsumen dalam Membeli suatu Produk
Banyak orang yang mempunyai hobi membaca buku sampai rela mengeluarkan uang cukup banyak untuk memiliki buku-buku yang diinginkan, walau padahal banyak versi e-book yang bisa di-download dengan gratis. Tapi bagi sebagian orang, memiliki buku dengan bentuk fisik yang bisa disentuh lebih menyenangkan daripada hanya membaca lewat handphone, laptop, kindle, dan sebagainya. Hal tersebut juga tejadi pada saya. Saya bukan termasuk orang yang sangat hobi membaca buku, hanya untuk mengisi waktu senggang saat sedang bosan.
Saya termasuk orang yang senang membeli buku. Di mulai pada saat membaca sinopsisnya, lalu melihat review orang lain (biasanya di blog) apakah buku tersebut memang recommended atau tidak. Lalu saya lanjutkan untuk melihat rating dari buku tersebut. Dan setelah melalui proses tersebut, baru saya memutuskan untuk membeli atau tidak.
Tapi  setelah melalui proses yang sedemikian rupa, tidak jarang buku-buku tersebut hanya tergeletak di rak setelah saya baca seperempat atau setengah bagiannya. Hal ini sangat sering terjadi. Tidak jarang pula saya kembali melakukan hal yang sama dengan membeli lagi buku-buku dengan judul lain dan hanya membaca sedikit.
Seharusnya saya bisa benar-benar membedakan mana yang hanya keinginan atau benar-benar kebutuhan. Yang menjadi kebutuhan menurut saya dalam membeli buku adalah biasanya jika buku tersebut akan diangkat ke layar lebar atau serial televisi. Dalam kasus di atas, saya melihat sepertinya itu hanyalah keinginan semata karena adanya rasa penasaran.


http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-pembeli/
http://www.ipulhe.com/pengertian-pembelian/
https://belajarmanagement.wordpress.com/2009/06/18/faktor-utama-mempengaruhi-perilaku-pembelian/



Sunday, October 11, 2015

THE MARTIAN: PERJALANAN YANG PENUH PELAJARAN

Semua orang di dunia ini pasti mempunyai setidaknya satu aktivitas yang mereka gemari atau sukai. Ada yang gemar membaca komik, olahraga, mendengarkan musik, dan masih banyak lagi. 
Jika saya ditanya apakah hobi saya, maka langsung akan saya jawab “nonton”. Entah itu menonton serial televisi atau film. Tapi saya sendiri tidak punya genre favorit. Tapi kalau ditanya apa genre yang tidak saya suka, maka jawabannya adalah horor. Mungkin bukan tidak suka, tapi bisa dihitung dengan jari jumlah film horor dari sekian banyak film yang sudah saya tonton. 
Dua atau tiga bulan terakhir saya sudah menonton tiga film yang bertema luar angkasa: Interstellar (2014), Gravity (2013), dan yang terakhir The Martian (2015). Memang sangat terlambat sekali saya baru menonton Interstellar yang membuat saya kagum akan hal-hal tentang luar angkasa. Di film Interstellar saya diajarkan untuk membuat pilihan, dan pilihan tersebut tidak hanya menyangkut tentang diri kita sendiri tapi juga orang-orang di sekitar kita. Jadi kita tidak bisa egois dan seenaknya membuat pilihan karena setiap pilihan pasti akan ada hal yang harus dikorbankan. Dan ini saya jauh lebih terlambat lagi, Gravity yang memborong berbagai penghargaan bergengsi baru saya tonton dua tahun kemudian. Banyak hal yang dapat saya petik dari film Gravity. Salah satunya menurut saya adalah bahwa hidup akan berakhir di saat kita sudah tidak mau berjuang dan menyerah. Pada saat itu semua harapan putus dan kita tidak melakukan apa-apa. 
Film terakhir yang saya tonton adalah The Martian. Saya awalnya tidak terlalu tertarik ketika melihat trailer film tersebut di youtube. Lalu tidak berapa lama kemudian, saya melihat salah satu tweet di timeline twitter saya yang kurang lebih mengatakan bahwa filmnya pasti akan bagus karena novel yang diadaptasi karya Andy Weir dengan judul yang sama pun memang sangat bagus. Karena saya orangnya mudah terpengaruh (dan menurut saya ini adalah kelemahan), akhirnya saya mulai mencari tahu tentang film ini. 
Singkat kata akhirnya saya menonton film ini hari kamis lalu setelah menyesuaikan dengan jadwal kuliah yang mulai padat dan jadwal antar jemput adik. 
Setting waktu The Martian adalah masa depan yaitu sekitar tahun 2030 di mana NASA (Badan Antariksa Amerika Serikat) dengan kru yang mereka kirim yaitu ARES III terdiri dari Mark Watney, (Matt Damon), Melissa Lewis (Jessica Chastain), Beth Johanssen (Kate Mara), Chris Beck (Sebastian Stan), dan Alex Vogel (Aksel Hennie). Melissa Lewis bertugas sebagai Komandan ARES III. Pada saat menjalankan misi mereka di Mars, terjadi badai besar di Mars dan salah satu astronot yaitu Mark Watney terlempar karena ada antena besar yang terbang terbawa badai dan mengenai dirinya. Jika astronot yang tersisa tetap tinggal di sana untuk mencari Watney, kemungkinan besar pesawat mereka akan terbalik dan mereka bisa ikut tidak selamat. Komandan Lewis akhirnya memutuskan untuk pergi dari Mars bersama anak buahnya. 
Watney terbangun keesokan harinya dengan luka di bagian perut sebelah kirinya yang tertusuk bagian antena, tapi dia masih bisa bersyukur bahwa bagian antena tersebut menutup bagian dari kostum astronotnya yang bolong sehingga dia tidak kehabisan oksigen. Watney kembali ke Habitat (tempat tinggal kru ARES III selama di Mars) untuk mengobati dirinya sendiri. Dan dari situ dia sadar bahwa teman-temannya meninggalkannya sendirian di Mars. Kemudian dia memutar otak bagaimana cara bisa bertahan di suatu planet yang tidak bisa ditumbuhi tanaman tersebut untuk memenuhi kebutuhan pangannya. 

Dari film yang berdurasi 141 menit ini, saya diajarkan banyak hal tentang kehidupan dan berikut yang bisa saya tangkap:
1. Belajar dengan serius saat di kelas maupun di luar kelas. Mengapa saya mengatakan itu? Mark Watney adalah seorang ahli botani. Dan keahliannya dia gunakan saat di Mars dengan menanam kentang dan salah satu komponennya adalah kotoran manusia (meskipun saya tidak tahu apakah benar-benar bisa tanaman ditanam dan tumbuh menggunakan kotoran manusia). Bayangkan jika selama di bangku kuliah dia hanya datang ke kelas, absen, tidur, kemudian pulang. Mungkin tidak terpikirkan olehnya untuk melakukan hal di atas (dan saya juga tidak yakin NASA akan merekrutnya kalau dia tidak benar-benar cerdas). Tidak ada ilmu yang tidak berguna. 

2. Menghadapi masalah dengan tenang. Selama saya menonton The Martian, saya tidak pernah melihat Mark Watney panik ketika cobaan demi cobaan datang padanya. Memang dia beberapa kali terlihat sedih atau bahkan depresi, tapi dia mencoba untuk menutupi itu semua dengan sarkasmenya. 

3. Jangan pernah putus asa dan menyerah. Jika saya yang ada di posisi Mark Watney saat itu, terdampar di suatu tempat yang benar-benar hanya dia penghuninya dan jarak dengan rumah sekitar 50 juta mile atau sekitar 80 juta km mungkin saya akan depresi. Tapi Mark Watney mencari cara bagaimana untuk setidaknya bertahan di Mars dan tidak kelaparan karena baru akan ada misi ke Mars 4 tahun kemudian. Dari sana dia mulai menanam kentang di tanah merah yang tidak bisa ditumbuhi tanaman dengan ilmu dan keahliannya sebagai ahli botani, lalu juga bagaimana bisa mendapatkan air di planet yang kering jika saya lihat dari foto-foto selama ini (tapi beberapa hari lalu NASA mengumumkan bahwa ada air di Mars!), dan berusaha untuk menghubungi NASA di Bumi. 

4. Rasa kemanusiaan yang ternyata masih ada di antara kita. Rekan-rekan Watney di ARES III sudah berjarak sekitar beberapa bulan (saya lupa angka spesifiknya) menuju Bumi ketika Direktur Misi NASA memberitahu mereka bahwa Mark Watney masih hidup di Mars. Lalu dengan berbagai pilihan yang ada, akhirnya ARES III memutuskan untuk kembali ke Mars untuk menjemput Mark Watney. Bayangkan, demi satu orang mereka rela berpisah lebih lama dengan keluarga untuk kembali ke Mars dan perjalanan yang menurut sangat melelahkan dan penuh risiko, contohnya kehabisan bahan bakar. Tapi demi rekan mereka, akhirnya ARES III kembali ke Mars dengan supply makanan yang mana kerjasama antara NASA dengan China. 

Bisa saya katakan bahwa The Martian adalah salah satu film terbaik yang pernah saya tonton. Semua pemain memainkan perannya dengan sangat baik terutama untuk salah satu aktor kegemaran saya, Matt Damon. Dan tidak terkecuali untuk sang director Ridley Scott dan penulis novel The Martian yaitu Andy Weir. Saya menilai film ini 9.5/10. 

Saturday, October 10, 2015

TUGAS PERILAKU KONSUMEN

NAMA: MEILANASARI AMBARWATI
KELAS: 3EA12
NPM: 1513410


1. Apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen?


Menurut John C. Mowen dan Michael Minor mendefinisikan perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan United States, konsumsi berbagai produk,jasa dan pengalaman serta ide-ide.

Menurut Lamb, Hair dan Mc.Daniel menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan untuk membeli, menggunakan serta mengkonsumsi barang-barang dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk.(Rangkuti,2002:91)

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard, menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

Perilaku konsumen dapat disarikan dari semua definisi diatas sebagai studi tentang proses pengambilan keputusan oleh konsumen dalam memilih, membeli,memakai serta memanfaatkan produk, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat konsumen.


2. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar menurut Kotler (1994) adalah “suatu proses untuk membagi pasar  menjadi kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen,  dimana tiap kelompok konsumen  dapat dipillih sebagai target pasar untuk dicapai  perusahaan melalui strategi bauran pemasarannya. 
Dalam setiap segmen terdiri dari individu dengan kebutuhan dan keinginan yang sama, dan mempunyai respon yang sama terhadap usaha pemasaran yang ditawarkan. 

Berikut beberapa ketentuan untuk menetapkan segmentasi pasar yang baik:
• Segmen mudah di jangkau
Segmentasi pasar haruslah mudah di jangkau sehingga proses pemasaran bisa lebih efektif. Jika segmentasi pasar sulit di jangkau maka pendistribusian produk pun juga sulit dilakukan.
• Segmen mudah di ukur
Segmentasi pasar seharusnya bisa di ukur dengan jelas sehingga anda bisa memperkirakan seberapa besar kemampuan anda utuk memasuki pasar tersebut sebagai target pemasaran.
• Sesuai kemampuan pemasar
Segmentasi pasar yang di ukur sesuai kelayakan pemasar maksudnya anda bisa mengukur segmentasi pasar sesuai dengan kemampuan pemasaran produk anda. Jika anda rasa segmen yang anda pilih itu banyak kendalanya maka proses pemasaran anda tidak akan berjalan dengan mulus.

3. Segmentasi dan Kepuasan Konsumen
Menurut Philip Kotler dalam bukunya Principle of Marketing, kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Kepercayaan konsumen merupakan hal yang ingin didapat setiap perusahaan dari para konsumennya.
Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
b. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat  tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah

Menurut Fandy Tjiptono (1997:35), metode yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen dapat dengan cara :
a. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan
b. Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu     atribut tertentu dan seberapa besar yang dirasakan.
c. Responden diminta untuk menuliskan masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan    penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan yang mereka sarankan.
d. Responden dapat diminta untuk meranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik kinerja perusahan     dalam   masing-masing elemen.

4. Penggunaan Segmentasi dalam Straregi Pemasaran
Penggunaan segmentasi dalam strategi pemasaran umumnya digunakan untuk mengidentifikasi dan selanjutnya menentukan target pelanggan dan memberikan data penunjang untuk elemen rencana pemasaran seperti untuk mencapai tujuan rencana pemasaran terntentu. 

Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).




5. Analisis konsumen adalah sebuah proses yang datanya berasal dari perilaku konsumen digunakan untuk membantu membuat keputusan bisnis utama melalui segmentasi pasar dan alanisis prediktif. 


6.     Proses keputusan membeli

Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
 1. Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
 2. Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
 3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
 4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
 5. Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan  ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk  tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akanmmeningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal  ini akan menurunkan  permintaan konsumen pada masa depan. 

7.     Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah

Pada prakteknya, proses pemecahan masalah yang kita lakukan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik itu yang bersifat internal (dari dalam diri sendiri dan masalahnya itu sendiri) maupun eksternal (dari lingkungan luar). Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemecahan masalah adalah:
1. Faktor situasional, yaitu pada stimulus yang menimbulkan masalah, pada sifat-sifat masalah, seperti sulit atau mudah, masalah baru atau lama, penting atau kurang penting, melibatkan sedikit atau banyak masalah lain.
2. Faktor biologis.Keadaan biologis seseorang dapat mempengaruhi proses-proses psikologis seperti cara berpikir, berempati pada orang lain, dan sebagainya. Misalnya manusia yang kurang tidur mengalami penurunan cara berpikir, sulit berkonsentrasi.
3. Faktor-faktor sosiopsikologis, terdiri dari:
  a. Motivasi. Motivasi yang rendah dapat mengalihkan perhatian, sementara motivasi yang tinggi justru dapat membatasi fleksibilitas dalam berpikir, misalnya karena terlalu tegang saat ujian, kita justru jadi tidak bisa mengerjakan soal ujian.
  b. Kepercayaan dan sikap yang salah. Asumsi yang salah dapat menyesatkan kita. Misalnya, jika kita percaya bahwa hantu itu ada, akhirnya kita tidak bisa berpikir jernih bagaimana caranya keluar dari hutan, karena kita hanya terfokus pada ketakutan kita akan hantu. Sementara, sikap yang salah juga dapat mempengaruhi proses pemecahan masalah, misalnya sikap kita yang tidak percaya diri membuat kita juga tidak bisa menentukan pilihan.
  c. Kebiasaan. Kecenderungan untuk mempertahanan pola berpikir tertentu atau melihat masalah hanya dari satu sisi saja atau kepercayaan yang berlebihan dan tanpa kritis akan menghambat pemecahan masalah yang efisien dan hal ini dapat menyebabkan kekakuan pikiran (rigid mental set). Kebudayaan di sekitar kita banyak mempengaruhi kekakuan cara berpikir kita, karena cara kita memandang dan mengatasi persoalan dibatasi oleh cultural setting (situasi budaya)
  d. Emosi. Emosi mewarnai cara berpikir kita, kita tidak pernah dapat benar-benar berpikir objektif. Sebenarnya tidak masalah, namun jika emosi sudah mencapai intensitas yang tinggi sehingga menjadi stress, akhirnya kita tidak dapat berpikir efisien.


8. Membedakan antara keputusan membeli yang direncanakan sepenuhnya, tidak direncanakan dan pembelian yang direncanakan sebagian
  Pembelian yang direncanakan: biasanya terjadi berdasarkan kebutuhan, artinya si konsumen memang membutuhkan barang-barang tertentu.
  Pembelian yang tidak direncanakan : terjadi karena konsumen melihat atau merasakan manfaat lain dari manfaat utama produk yang mereka beli.


Sumber:


http://ahlimanajemenpemasaran.com/2013/11/bagaimana-cara-menentukan-segmen-pasar-atau-segmentasi-pasar/