Sunday, October 12, 2014

Penulisan: SIGUR ROS



Siapa di dunia ini yang tidak suka musik? Adakah orang yang tidak suka musik? Saya kurang yakin kalau ada, meskipun mungkin ada. Entah itu genrenya dangdut, pop, keroncong, rock, metal, alternative, jazz, dan masih banyak lagi. Musik memiliki banyak manfaat. Salah satu manfaat yang paling popular adalah music bisa menenangkan pikiran di kala sedang stress. Dan itu pun yang saya lakukan jika saya sedang banyak pikiran, yaitu mendengarkan music.
            Salah satu band yang paling sering saya dengarkan lagu-lagunya adalah Sigur Ros. Saya baru mengetahui band ini sekitar 2 tahun lalu saat saya masih duduk di kelas 3 SMA. Ketika itu saya mem-follow Vincent Rompies (Presenter dan Aktor) di Twitter. Lalu saya melihat linimasa akunnya. Dia sering sekali membahas tentang band Sigur Ros. Saya yang penasaran akhirnya mencari tahu tentang Sigur Ros ini.
            Sigur Ros adalah sebuah band beraliran post-rock yang berasal dari Reykjavík, Islandia. Band ini terbentuk pada bulan Januari 1994 (mereka sudah terbentuk satu tahun sebelum saya lahir dan membuat saya berpikir “kemana saja saya selama ini, mengapa baru mengetahui keberadaan mereka setelah 18 tahun?). Formasi awal mereka adalah Jón Þór “Jónsi” Birgisson (vokal, gitar), Georg Hólm (bass), dan Ágúst Ævar Gunnarsson (drum). Nama Sigur Ros sendiri berarti Victory (kemenangan) dan Rose (Mawar). Sebenarnya nama band ini diambil dari nama adik Jónsi, Sigurrós, yang lahir di hari yang sama mereka terbentuk menjadi sebuah band. Lalu mereka memenggal namanya menjadi 2 suku kata. Dan pada tahun 1998, mereka menambah personil baru yaitu Kjartan Sveinsson (keyboard). Dia satu-satunya personil yang memiliki bakat music tetapi tidak secara otodidak dan dia juga lah yang menambah aransemen orchestra dan string. Pada tahun 2002, sang drummer memilih untuk meninggalkan band tersebut untuk mengejar karir sebagai seorang desainer grafis setelah mereka mengeluarkan 3 album dan posisinya digantikan oleh Orri Páll Dýrason.
            Saya mulai mengunduh lagu-lagu mereka. Kalau tidak salah, lagu yang pertama kali saya dengar adalah Olsen-Olsen. Pertama kali saya mendengarkan lagu mereka, saya merasa ada yang aneh. Pertama, saya tidak mengerti apa yang diucapkan oleh sang vokalis karena bahasa yang digunakan pun sama sekali belum pernah saya dengar sebelumnya. Ternyata mereka hampir tidak pernah membawakan lagu dalam bahasa inggris, tetapi dalam bahasa Islandia dan Volenska/Hopelandic. Volenska/Hopelandic adalah bahasa tanpa arti dan susunan kata yang diciptakan oleh sang vokalis, Jonsi. Meskipun bahasanya sulit dimengerti atau bahkan tidak ada artinya, tiap kalimatnya dibawakan dengan alunan music post-rock yang menjadikan setiap pendengar mempunyai interpretasi sendiri atas setiap kalimat dan lagu tersebut.
            Selain kalimatnya yang sulit dimengerti apa artinya, ada hal lain yang menurut saya pada awalnya juga aneh. Musik yang mereka  ciptakan terkesan “gloomy” dan seperti mengajak bunuh diri. Apalagi jika mendengarkannya menggunakan earphones di kamar yang gelap, dengan suasana hujan di luar, dan sambil menutup mata. Benar-benar sangat terkesan depressing. Contoh lagu-lagu mereka yang cukup depressing menurut saya adalah Sæglópur (lagu kesukaan saya) dan Glósóli. Saya menginterpretasikan kedua lagu tersebut menunjukkan suatu amarah dan puncak kemarahan pun terdengar di bagian akhir kedua lagu. Tetapi sebenarnya lagu mereka tidak hanya bertemakan tentang depresi atau semacamnya, ada juga lagu-lagu yang musiknya menenangkan dan menyenangkan. Seperti Hoppipolla, Andvari, Olsen Olsen, Gobbledigook, Festival, dan Starálfur. Tapi lama-kelamaan, saya jadi sangat menikmati musik yang mereka bawakan dan terkesan seperti candu. Meskipun saya sama sekali tidak pernah tahu apa arti dari lagu-lagu mereka (paling tidak saya mencari tahu arti dari judul lagu-lagunya) dan tidak pernah ada niatan untuk mencari tahu. Dengan begitu, saya bisa berimajinasi sesuka hati saya tanpa harus terpaku dengan makna dari lagu-lagu tersebut.
             Pada tahun 2007, Sigur Ros melakukan tur keliling Islandia yang bernama Íslands túr. Kemudian tur tersebut dijadikan sebuah film documenter bertajuk “Heima”. Konser tersebut pada awalnya tidak gratis, tetapi kemudian mereka berubah pikiran. Heima adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Islandia, yang berarti “at home” atau “rumah” yang merupakan tempat para personil tersebut lahir yaitu Islandia. Saya sendiri belum pernah menonton secara full, baru sekitar seperempat atau setengah bagian dari keseluruhan film. Tapi saya sudah bisa melihat bagaimana mereka sangat mencintai tempat di mana mereka berasal. Dan saya pun sangat amat takjub dengan pemandangan yang terlihat dalam film dokumenter tersebut. Bagaimana tenang, damai, santun, sepi, bahkan muramnya kota-kota di Islandia.  Membuat saya ingin sekali pergi ke sana dan menyaksikan langsung keindahan fenomena-fenomena alam di Islandia dan menonton langsung konser mereka di kandang, yaitu Reykjavik.
            Kira-kira begitulah review atau ulasan saya mengenai salah satu band yang telah menjadi favorite saya sejak awal saya mendengarkan lagunya. Saya sangat bangga bisa mengetahui, mendengar, dan menjadi penggemar dari Sigur Ros.
Berikut fakta-fakta mengenai lagu-lagu Sigur Rós dalam Album Von, ( ), Takk, dan Með Suð Í Eyrum Við Spilum Endalaust:
1. Jónsi sama sekali tidak memainkan bowed guitar di album Með suð í eyrum við spilum endalaust.
2. Jónsi menulis lirik All Alright yang ditujukan untuk pacarnya, Alex Somer.
3. Ára Bátur yang kita dengar di album sama dengan yang kita lihat di sini http://youtube.com/watch?v=8VvB_UmmIzk karena hanya 1 kali take.
4. Sigur Rós hanya melakukan 1 kali take ketika rekaman Ára Bátur di Abbey Road studio.
5. Straumness adalah lanjutan dari Fljótavík.
6. Lagu Suð Í Eyrum hanya pernah dibawakan live satu kali hingga sekarang.
7. Ketika live Jónsi tidak pernah menyanyikan Inní Mér Syngur Vitleysingur dengan lirik yang sama karena dia suka lupa liriknya.
8. Heysátan adalah lagu pertama Sigur Rós yang menggunakan kata2 bahasa Inggris, yaitu Massey Fergusson (merk traktor).
9. Jónsi tidak memainkan instrumen apapun di lagu Andvari (baik ketika rekaman atau live). Dia hanya menyanyi.
10. Lirik pada awal lagu Sæglópur adalah Icelandic, bukan Hopelandic.
11. Mílano dan Gong sebelumnya adalah satu kesatuan lagu, namun karena terlalu panjang akhirnya dipisah menjadi 2.
12. Celesta yang dipakai ketika rekaman lagu Sé Lest adalah celesta milik Björk.
13. Nama Sé Lest diambil dari Celesta. Instrumen yang mereka pakai di lagu tersebut.
14. Bassline pada Með Blóðnasir adalah bassline dari Hoppípolla yang di reverse.
15. Hoppípolla menggunakan sampel dari lagu Viðrar vel til loftárása.
16. Hoppípolla adalah lagu Sigur Rós yang paling sering dipakai di media.
17. Lagu Untitled 8 (Popplagið) hampir selalu menjadi lagu terakhir dalam konser Sigur Rós setelah album ( ) dirilis.
18. Lagu Smáskífa tidak dimasukkan kedalam album ( ) karena menurut Sigur Rós lagu itu terlalu depresif.
19. Lagu Untitled 6 diberi alias E-Bow karena Georg menggunakan e-bow pada bass nya.
20. Lagu Untitled 3 adalah lagu terakhir yang dimasukkan dalam album ( ) oleh karena itu dinamakan Samskeyti atau 'sisipan'.
21. Suara anak kecil yang kita dengar dalam lagu Untitled 1 sebenarnya adalah suara Jónsi yang diedit.
22. Nama lain Untitled 1, yaitu Vaka, diambil dari nama anak perempuan Orri.
23. Semua lagu dalam album ( ) tidak memiliki lirik.
24. ''Avalon'' sebenarnya adalah Starálfur yang di reverse dan diperlambat.
25. Suara orang batuk yg terdengar pada awal lagu ''Ný batterí" adalah milik pemain terompet yang terekam.

B. Fakta tentang Jón Þór ''Jónsi'' Birgisson

1. Ketika membawakan Ný Batteri live, Jónsi tidak pernah menyanyikan lirik yg sama dengan album version. Alasannya: dia tidak ingat liriknya.
2. Jónsi sering lupa lirik ketika menyanyi. Tapi seringkali ia plesetkan menjadi hopelandic atau malah seperti ini http://youtube.com/watch?v=MyyB3JROLHg
3. Selain berbakat menjadi musisi, Jónsi ternyata berbakat juga menjadi tukang kayu. Dia membuat sendiri meja, kursi dan almari di rumahnya.
4. Jónsi memiliki fobia ketinggian dan nyaris pingsan ketika dia turun dari roller coaster setelah dipaksa naik oleh Kjartan.
5. Long note ''tjú'' paling lama (47 detik) ada dalam live version Festival di INNI DVD/CD (live at Alexandra Palace 2008).
6. Ciri khas Jónsi dalam menyanyi adalah kata ''tjú'' yg pertama kali dikenal lewat lagu Svefn-g-Englar.
7. Dalam lagu Salka menit ke 05:30-05:53 Jónsi merekam suaranya hanya 1x take dan 1 tarikan nafas (long notes).
8. Jónsi mampu menahan note panjang ketika bernyanyi hingga hampir mencapai 1 menit dalam 1 tarikan nafas.
9. Jónsi terkenal dengan falsetto, range vocal dan suara angelic nya. Tapi tahukah kalian kalau semasa muda dia perokok berat?
10. Dua adik Jónsi berperan dalam desain cover album Valtari. Inga juga menyutradarai video klip Varuð.

11. Dua adik Jónsi, Inga (kiri: visual artist, sutradara, musisi) dan Lilja (kanan: fotografer).
12. Jónsi punya studio pribadi di rumahnya di Reykjavík.
13. Meski mata kanannya buta, Jónsi paling lihai mengemudi mobil, sedangkan Kjartan paling buruk dalam mengemudi.
14. Jónsi paling benci kalau ditanya soal hopelandic.
15. Jónsi & Alex sempat ke Bali untuk liburan.
16. Jónsi sekarang sudah balik menjadi vegan lagi setelah sebelumnya sempat jadi raw vegan.

Fakta Dibalik Videoklip Sigur Ros
1. Video Viðrar Vel Til Loftárása temanya adalah gay. Tapi satu dari 2 pemeran gay nya ternyata adalah perempuan!
2. Di video yg sama, Kjartan satu-satunya personel Sigur Rós yang tidak kelihatan. Padahal dia ikut berpartisipasi.
3. Jónsi sebagai pelatih sepakbola, Georg sebagai wasit, Orri sebagai petugas papan skor dan Kjartan sebagai supporter.
4. Hoppípolla Video ini awal konsepnya akan diperankan oleh anak-anak tapi kemudian dirubah menjadi manula.
5. Dalam video Hoppípolla, semua personel Sigur Rós ikut berperan dalam videoklipnya.
6. Jónsi sebagai penjaga toko, Georg sebagai tukang sapu, Orri sebagai orang yg sedang memperbaiki sepeda, dan Kjartan yg diisengi manula.
7. Manula dalam video tersebut adalah para manula dari panti jompo di Reykjavík.
8. Video Untitled 1 (Vaka) disutradarai oleh sutradara videoklip terkenal, Floria Sigismondi.
9. Konsep videoklip tersebut adalah aftermath dari keadaan bumi yang telah rusak parah dan terkontaminasi.
10. Videoklip untuk Untitled 1 (Vaka) meraih penghargaan Best Music Video di ajang MTV Music Awards 2003.
11. Orri, Georg, dan Floria Sigismondi hadir untuk menerima award tersebut.
12. Sæglopur adalah video pertama yg dikonsep dan disutradarai oleh Sigur Rós sendiri.
13. Gobbledigook adalah video pertama yg memuat full nudity. Video ini sempat dilarang di youtube.
14. Semua model tampil telanjang, kecuali Jónsi sendiri yg kebagian scene nyanyi.
15. Pakaian anak-anak di videoklip Glósoli menjadi inspirasi Sigur Rós untuk kostum panggung mereka pada era Með suð í eyrum við spilum endalaust 2008.
16. Video Glósoli sendiri memiliki ending yg cukup membingungkan. Apakah anak terakhir yg lompat itu jatuh atau terbang?
17. Video Glósoli mengambil lokasi di Vík. Tempat tersebut sekarang menjadi tujuan turis setelah digunakan dalam video Glósoli.
18. Árni & Kinski menyutradarai 5 video Sigur Rós (Viðrar Vel Til Loftárása, Glósoli, Hóppipolla, Gobbledigook, Rembihnútur).
19. Mereka sendiri adalah teman lama dari para personel Sigur Rós sendiri.

Tentang Heima
1. Íslands túr 2006 adalah nama tour keliling Islandia Sigur Rós yg kemudian difilmkan dalam Heima.
2. Pada awalnya Sigur Rós tidak menggratiskan konser keliling Islandianya. Tapi kemudian mereka berubah pikiran.
3. Íslands túr 2006 sendiri difilmkan oleh seorang Icelandic film maker. Tapi Sigur Rós tidak puas dengan hasilnya.
4. Akhirnya manajer Sigur Rós meminta bantuan Dean deBlois untuk menyempurnakan film tersebut.
5. Konser mini Sigur Rós di coffee shop yg dihadiri oleh keluarga dan kerabat adalah ide Dean, ketika Sigur Ros menyanyikan Von.
6. Film dokumenter tersebut sebelumnya diberi nama Lost in The Lava, sebelum akhirnya diganti menjadi Heima.
7. Free concert Sigur Rós di Reykjavík (Popplagið di Heima) hingga saat ini masih tercatat sebagai konser terbesar di Islandia.
8. Konser Sigur Rós di Reykjavík pada 2006 itu disiarkan langsung oleh TV dan Radio nasional Islandia.
9. Selain disiarkan langsung oleh media broadcast Islandia, konser tersebut juga disiarkan langsung oleh beberapa bioskop di Inggris.
10. Konser gratis terbuka mereka di Reykjavík Miklatún Mark itu sendiri diperkirakan dihadiri oleh lebih dari 7000 orang.
11. Perlu dicatat bahwa penduduk Islandia pada tahun 2006 tidak sampai 300.000 jiwa.
12. Konser mereka di Ásbyrgi (Hoppípolla di Heima) bertepatan dengan hari libur nasional di Islandia.
13. Perjalanan terberat Sigur Rós selama tur Islandia adalah ketika menuju Selárdalur (Heysátan di Heima).
14. Feri yang membawa Sigur Rós dan kru harus berbalik lagi ke dermaga karena ada 1 kru yang tertinggal!
15. Konser mereka di Ísafjörður dilakukan lepas tengah malam (Sé Lest di Heima).
16. Meski tengah malam, tapi kondisi tetap daylight karena selama musim panas matahari bersinar selama 24 jam (midnight sun).

Iklan yang menjiplak lagu-lagu Sigur Ros
1. Dimulai dari prinsip Sigur Rós yang enggan lagu-lagunya dipakai dalam iklan produk atau untuk komersil.
2. Sigur Rós pernah menolak perusahaan mobile phone yg 'menawar' lagu mereka hingga lebih dari setengah juta dolar.
3. Sejak itu banyak iklan yang memakai lagu Sigur Rós yang telah di edit sedemikian rupa agar tidak terkena pelanggaran hak cipta.
4. Sigur Rós sendiri merilis daftar iklan yang mengedit lagu-lagu mereka (rip-off) dalam website resminya http://sigur-ros.co.uk/media/homage-or-fromage.php
5. Tak cuma di luar negeri, iklan di Indonesia pun ada yang melakukan aksi rip-off tersebut. Berikut daftarnya :
            1. Iklan Kecap Bango - Untitled #3 (Samskeyti)       http://youtube.com/watch?v=IsFsWPcjSDo
            2. Iklan Aqua "It's in Me" - Hoppiolla http://youtube.com/watch?v=g9rECPku2gw
            3. Iklan Holcim - Go Do (Jónsi) http://youtube.com/watch?v=Z7WeE0aRs5g
            4. Google Chrome - Sinking Friendship (Jónsi)          http://youtube.com/watch?v=XkUtEJtV46U&feature=relmfu

Apa itu Hopelandic?
1. Hopelandic itu bukan bahasa. Tidak memiliki kata-kata yang jelas, grammar, fungsi, dll.
2. Hopelandic itu sama dengan kalau kita bernyanyi secara asal karena lagu tersebut tidak memiliki lirik.
3. Kata-kata dalam Hopelandic hanya gumaman Jónsi saja. Kalau kita biasa "lalalalala" tapi Jónsi punya caranya sendir.
4. Trik seperti Hopelandic itu jamak juga digunakan oleh musisi jazz ketika bernyanyi.
5. Nama ''Hopelandic'' sendiri diberikan oleh jurnalis, bukan Jónsi. Dia sendiri tidak suka dengan istilah itu.
6. Lagu Sigur Rós yang pertama kali menggunakan Hopelandic adalah Von. Karena itu juga sering disebut Vonlenska.     

http://chirpstory.com/id/SigurrosID

1 comment: