Dalam segala aktivitas yang
kita lakukan sehari-hari, kita pasti menginginkan aktivitas tersebut berjalan
sesuai keinginan. Tapi bagaimanakah agar keinginan tersebut dapat tercapai?
Caranya dengan melakukan manajemen yang baik.
Saya akan menceritakan bagaimana
saya melakukan manajemen dalam salah satu aktivitas kesukaan saya, yaitu
berbelanja buku secara online. Mulai dari merencanakan pilihan sampai tahap
pengawasan akan sampainya buku tersebut di rumah saya.
Planning (perencanaan)
Pada tahap yang paling awal
dan tentunya paling utama dari seluruh tahap yaitu membuat perencanaan. Karena
tanpa adanya perencanaan, saya tidak akan tahu apa yang akan saya kerjakan
selanjutnya.
Pada tahap ini, saya mulai
merencanakan buku apa saja yang akan saya beli, atau yang saya minati (belum
terlalu yakin untuk membeli). Buku-buku yang ingin saya beli pun biasanya
sebelumnya sudah saya lihat dari synopsis, rating ataupun review dari orang-orang
di goodreads.com. kalau ratingnya di atas 4, kemungkinan saya akan membeli buku
tersebut sekitar 80%, tapi jika ratingnya di bawah 4, saya kurang yakin untuk
membeli buku tersebut. Terkecuali kalau penulisnya sudah cukup terkenal akan
karya-karya sebelumnya yang memang bagus. Sebagai contoh: saya telah membeli
dan sedang membaca novel The Casual Vacancy karya J.K.
Rowling yang mendapat rating 3.2/5 di goodreads. Meskipun ratingnya
tidak seperti yang saya harapkan, tapi mengingat siapa itu J.K. Rowling dan
karya-karyanya seperti seri Harry Potter yang sudah mendunia, saya tetap penasaran
dan ingin tahu mengapa karya terbaru dari penulis sekelas J.K. Rowling bisa
mendapat rating yang tidak sebaik seperti novel-novel sebelumnya yang telah ia
buat.
Organizing
(pengorganisasian)
Pada tahap kedua, setelah
merencanakan tentang buku apa saja yang saya inginkan, lalu saya mulai masuk ke
online bookstore. Biasanya untuk buku lokal ataupun terjemahan saya berbelanja
di bukabuku.com. Seingat saya, saya selalu belanja di web ini untuk buku lokal,
belum pernah di webstore yang lain. Dan untuk buku-buku impor, saya biasa
membelinya di periplus.com. Periplus pun juga ada toko offlinenya di beberapa
mall tapi saya belum pernah ke sana sekalipun. Untuk toko offline buku impor
saya biasanya ke Kinokuniya di Grand Indonesia.
Setelah saya masuk ke online
bookstore, saya mulai mencari buku-buku yang saya inginkan untuk melihat
ketersediaannya. Apakah buku-buku tersebut memang ready stock, atau sedang di
gudang supplier. Biasanya saya agak malas untuk membeli buku yang tersedia di
gudang supplier. Karena dalam keadaan tersebut, biasanya buku akan datang lebih
lama disbanding jika buku tersebut ready stock. Tapi jika memang saya
menginginkan buku tersebut, saya rela menunggu. Tapi jika saya tidak terlalu
berminat, saya urungkan niat saya untuk membeli.
Setelah mengecek
ketersediaan dari buku-buku tersebut, tentunya saya akan melihat harga dari
bukunya. Jika budget saya memenuhi, saya akan langsung memasukkan ke keranjang
belanja atau shopping cart. Tetapi jika nasib berkata lain dengan maksud harga
buku melampaui budget, saya biasanya hanya memasukkan ke wish list di webstore
tersebut dan mungkin akan saya masukkan ke shopping cart jika sudah ada
tambahan biaya. Wish list juga biasanya saya gunakan jika saya masih ragu untuk
membeli atau tidak.
Actuating (pelaksanaan)
Setelah saya melakukan
perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya, sekarang adalah tahap pelaksanaan.
Pada tahap ini, pelaksanaan yang
dimaksud adalah melaksanakan untuk membeli buku-buku yang sudah saya masukkan ke
dalam shopping cart. Setelah saya melakukan konfirmasi bahwa saya memang setuju
untuk membeli, saya akan dihadapkan pada dua pilihan yaitu mengenai metode
pembayaran. Dulu saya biasanya lebih memilih untuk menggunakan metode transfer
antar bank. Saya memilih metode tersebut karena pertama, saya pada saat itu
sedang tidak ada uang tunai (karena sejatinya menurut saya memiliki/membawa
uang tunai dalam jumlah besar cenderung membuat kita lebih boros daripada jika
kita menyimpan uang di kartu debit), kedua, karena saya sudah memiliki token
jadi saya tidak perlu keluar rumah dan pergi ke ATM untuk transfer. Tapi saat
ini rekening saya sudah diblokir karena saya sudah tidak melakukan aktivitas
transfer atau setor tunai untuk waktu yang sangat lama. Lalu pada akhirnya saya
memilih metode kedua yaitu COD (Cash On Delivery). Cara ini menurut saya cukup
efektif karena saya hanya tinggal menunggu buku yang telah saya pesan datang ke
rumah. Ataupun jika bukunya tidak jadi datang (biasanya karena kehabisan stok),
dari pihak online storenya tidak perlu repot-repot melakukan pengembalian uang
kepada saya.
Controlling (pengawasan)
Setelah ke tiga tahap di
atas, ini adalah tahap final yaitu pengawasan. Pengawasan yang saya lakukan
adalah dengan mengecek sudah sampai manakah buku yang saya pesan. Saya bisa
mengecek pesanan saya lewat nomor AWB yang diberikan, lalu memasukkan nomor
tersebut ke web jasa pengiriman yang dipakai oleh online webstore tersebut.
Begitulah bagaimana
manajemen pun turut andil dalam salah satu aspek kehidupan saya. Bahkan bukan
Cuma satu, setiap aspek kehidupan saya pun pasti membutuhkan manajemen yang
baik tentunya.
No comments:
Post a Comment