Thursday, March 26, 2015

TUGAS KEWARGANEGARAAN 2015: TULISAN



Dalam segala aktivitas yang kita lakukan sehari-hari, kita pasti menginginkan aktivitas tersebut berjalan sesuai keinginan. Tapi bagaimanakah agar keinginan tersebut dapat tercapai? Caranya dengan melakukan manajemen yang baik. 

Saya akan menceritakan bagaimana saya melakukan manajemen dalam salah satu aktivitas kesukaan saya, yaitu berbelanja buku secara online. Mulai dari merencanakan pilihan sampai tahap pengawasan akan sampainya buku tersebut di rumah saya. 

Planning (perencanaan)
Pada tahap yang paling awal dan tentunya paling utama dari seluruh tahap yaitu membuat perencanaan. Karena tanpa adanya perencanaan, saya tidak akan tahu apa yang akan saya kerjakan selanjutnya.
Pada tahap ini, saya mulai merencanakan buku apa saja yang akan saya beli, atau yang saya minati (belum terlalu yakin untuk membeli). Buku-buku yang ingin saya beli pun biasanya sebelumnya sudah saya lihat dari synopsis, rating ataupun review dari orang-orang di goodreads.com. kalau ratingnya di atas 4, kemungkinan saya akan membeli buku tersebut sekitar 80%, tapi jika ratingnya di bawah 4, saya kurang yakin untuk membeli buku tersebut. Terkecuali kalau penulisnya sudah cukup terkenal akan karya-karya sebelumnya yang memang bagus. Sebagai contoh: saya telah membeli dan sedang membaca novel The Casual Vacancy karya J.K. Rowling yang mendapat rating 3.2/5 di goodreads. Meskipun ratingnya tidak seperti yang saya harapkan, tapi mengingat siapa itu J.K. Rowling dan karya-karyanya seperti seri Harry Potter yang sudah mendunia, saya tetap penasaran dan ingin tahu mengapa karya terbaru dari penulis sekelas J.K. Rowling bisa mendapat rating yang tidak sebaik seperti novel-novel sebelumnya yang telah ia buat. 

Organizing (pengorganisasian)
Pada tahap kedua, setelah merencanakan tentang buku apa saja yang saya inginkan, lalu saya mulai masuk ke online bookstore. Biasanya untuk buku lokal ataupun terjemahan saya berbelanja di bukabuku.com. Seingat saya, saya selalu belanja di web ini untuk buku lokal, belum pernah di webstore yang lain. Dan untuk buku-buku impor, saya biasa membelinya di periplus.com. Periplus pun juga ada toko offlinenya di beberapa mall tapi saya belum pernah ke sana sekalipun. Untuk toko offline buku impor saya biasanya ke Kinokuniya di Grand Indonesia.
Setelah saya masuk ke online bookstore, saya mulai mencari buku-buku yang saya inginkan untuk melihat ketersediaannya. Apakah buku-buku tersebut memang ready stock, atau sedang di gudang supplier. Biasanya saya agak malas untuk membeli buku yang tersedia di gudang supplier. Karena dalam keadaan tersebut, biasanya buku akan datang lebih lama disbanding jika buku tersebut ready stock. Tapi jika memang saya menginginkan buku tersebut, saya rela menunggu. Tapi jika saya tidak terlalu berminat, saya urungkan niat saya untuk membeli.
Setelah mengecek ketersediaan dari buku-buku tersebut, tentunya saya akan melihat harga dari bukunya. Jika budget saya memenuhi, saya akan langsung memasukkan ke keranjang belanja atau shopping cart. Tetapi jika nasib berkata lain dengan maksud harga buku melampaui budget, saya biasanya hanya memasukkan ke wish list di webstore tersebut dan mungkin akan saya masukkan ke shopping cart jika sudah ada tambahan biaya. Wish list juga biasanya saya gunakan jika saya masih ragu untuk membeli atau tidak. 

Actuating (pelaksanaan)
Setelah saya melakukan perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya, sekarang adalah tahap pelaksanaan. Pada tahap  ini, pelaksanaan yang dimaksud adalah melaksanakan untuk membeli buku-buku yang sudah saya masukkan ke dalam shopping cart. Setelah saya melakukan konfirmasi bahwa saya memang setuju untuk membeli, saya akan dihadapkan pada dua pilihan yaitu mengenai metode pembayaran. Dulu saya biasanya lebih memilih untuk menggunakan metode transfer antar bank. Saya memilih metode tersebut karena pertama, saya pada saat itu sedang tidak ada uang tunai (karena sejatinya menurut saya memiliki/membawa uang tunai dalam jumlah besar cenderung membuat kita lebih boros daripada jika kita menyimpan uang di kartu debit), kedua, karena saya sudah memiliki token jadi saya tidak perlu keluar rumah dan pergi ke ATM untuk transfer. Tapi saat ini rekening saya sudah diblokir karena saya sudah tidak melakukan aktivitas transfer atau setor tunai untuk waktu yang sangat lama. Lalu pada akhirnya saya memilih metode kedua yaitu COD (Cash On Delivery). Cara ini menurut saya cukup efektif karena saya hanya tinggal menunggu buku yang telah saya pesan datang ke rumah. Ataupun jika bukunya tidak jadi datang (biasanya karena kehabisan stok), dari pihak online storenya tidak perlu repot-repot melakukan pengembalian uang kepada saya. 

Controlling (pengawasan)
Setelah ke tiga tahap di atas, ini adalah tahap final yaitu pengawasan. Pengawasan yang saya lakukan adalah dengan mengecek sudah sampai manakah buku yang saya pesan. Saya bisa mengecek pesanan saya lewat nomor AWB yang diberikan, lalu memasukkan nomor tersebut ke web jasa pengiriman yang dipakai oleh online webstore tersebut. 

Begitulah bagaimana manajemen pun turut andil dalam salah satu aspek kehidupan saya. Bahkan bukan Cuma satu, setiap aspek kehidupan saya pun pasti membutuhkan manajemen yang baik tentunya.

TUGAS KEWARGANEGARAAN 2015



Globalisasi ialah bebasnya keterkaitan sosial dan saling membutuhkan antar wilayah negara di dunia bahkan antar manusia sehingga semakin menyempitkan batas - batas antar Negara. Sedangkan menurut Achmad Suparman, globalisasi merupakan suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Maka dari itu timbul harapan kepada masyarakat dan pelaku industri yang harus siap menemui pengaruh yang terjadi dari globalisasi terutama pengaruh globalisasi pada ekonomi Indonesia.
Bagaikan dua sisi mata uang koin, globalisasi tidak hanya memberikan dampak positif bagi bangsa Indonesia tetapi bisa juga memberikan dampak yang negatif. Untuk itu, sebagai bagian dari bangsa yang besar ini kita harus bisa memanfaatkan dampak positifnya seoptimal mungkin dan meminimalisir atau buanglah jauh-jauh dampak negatifnya. Hal tersebut semata-mata demi kepentingan bangsa ini agar semakin baik kedepannya. Dan inilah dampak positif dan negatif globalisasi kepada bangsa Indonesia.
Dampak Positif Globalisasi
- Keterbukaan Informasi
Globalisasi membuat akses terhadap informasi semakin terbuka lebar, masyarakat bisa mendapatkan berbagai informasi dari banyak media, seperti televisi, internet, sosial media, dan lain-lain. Ini membuat masyarakat semakin terbuka, cerdas dan berpikir kritis. Ini merupakan salah satu dampak positif yang ditimbulkan dari globalisasi terhadap bangsa Indonesia.
- Komunikasi Semakin Mudah dan Cepat
Dulu mungkin orang tua kita membutuhkan waktu lama (berhari-hari) untuk berkomunikasi dengan temannya yang berada dinegara lain melalui media komunikasi konvensional surat menyurat. Tetapi saat ini era tersebut sudah usang, masyarakat lebih menyukai menggunakan media komunikasi yang murah dan cepat yaitu dengan telepon, internet dan sosial media
- Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dampak positif dari globalisasi lainnya adalah semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Globalisasi memungkinkan orang-orang yang pintar Indonesia menuntut ilmu diluar negeri seperti di Amerika Serikat dan Eropa. Dan jika sudah selesai diharapkan mereka-mereka itu bisa menerapkan dan mengaplikasikan ilmunya di Indonesia.
- Perekonomian Indonesia Semakin Menggeliat
Globalisasi membuat laju perekonomian dinegeri ini semakin menggeliat. Hal tersebut bisa terlihat dari neraca perdagangan kita yang terbilang baik karena nilai ekspor dan impornya relatif seimbang. Selain itu, Indonesia juga selalu dilirik oleh dunia internasional sebagai tempat terbaik untuk berinvestasi terutama untuk sektor pertambangan, pertanian dan industri tekstil.
- Meningkatnya Taraf Hidup Masyarakat
Dunia yang tanpa batas saat ini memungkinkan seseorang untuk berusaha meningkatkan taraf hidupnya dan juga keluarganya. Tidak sedikit warga negara kita yang bekerja diluar negeri untuk membiayai kebutuhan keluarganya didalam negeri. Meskipun demikian, sudah seharusnya era globalisasi ini diimbangi dengan manusia yang berpendidikan dan berkarakter.
Dampak Negatif Globalisasi
- Informasi Tak Terkendali
Globalisasi tidak hanya memberikan berjuta manfaat untuk kita semua, melainkan juga terdapat dampak negatifnya, salah satunya adalah arus informasi yang tak terkendali. Tidak semua informasi itu baik untuk kita, ada juga informasi yang tidak baik dan tidak sesuai dengan kepribadiaan kita. Oleh karena itu, era globalisasi ini harus diimbangi dengan Spiritual Quotient.
- Westernisasi (kebarat-baratan)
Dampak negatif globalisasi yang juga dirasakan oleh bangsa Indonesia saat ini adalah menjamurnya budaya barat. Jika hal itu baik maka boleh kita tiru, jika sebaliknya maka buanglah jauh-jauh. Kenyataannya saat ini banyak sekali budaya barat yang hype di Indonesia tetapi sebaliknya jarang sekali orang-orang yang mau melestarikan budaya asli Indonesia itu sendiri.
- Sikap Individualiasme
Saat ini, kita memerlukan bantuan alat atau perangkat untuk mempermudah aktifitas kita dan kita merasa tak perlu lagi bantuan manusia. Hal ini yang menyebabkan manusia semakin individualistik, padahal hakikat manusia sebenarnya adalah mahluk sosial. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan menyebabkan orang-orang cenderung individualistis.
- Kesenjangan sosial semakin besar
Sudah menjadi rahasia bersama jika gap antara orang miskin dan orang kaya dinegeri ini sangat besar sekali. Satu sisi globalisasi membuka peluang untuk orang-orang yang berpendidikan, sedangkan disatu sisi lagi globalisasi membuat orang-orang kecil semakin sulit bertahan hidup. Ini yang menyebabkan kesenjangan sosial di Indonesia semakin lebar setiap tahunnya.
- Pola Hidup Konsumtif
Dampak negatif dari globalisasi lainnya adalah meningkatnya konsumerisme dikalangan masyarakat Indonesia. Sifat Konsumtif dibentuk oleh kita yang cenderung berbelanja produk-produk yang kita inginkan bukan yang kita perlukan. Kemudahan akses dalam berbelanja dan menbanjirnya produk-produk branded menyebabkan pola hidup konsumtif semakin merajalela.
Nah itulah pembahasan mengenai dampak positif dan negatif globalisasi yang masuk ke tanah air. Sebagai warga negara yang baik dan mencintai negeri ini sudah seharusnya untuk kita mengoptimalkan manfaat dari globalisasi dan meminimalisir atau membuang jauh-jauh dampak negatifnya. Tentunya kita semua berharap dengan globalisasi ini kita menjadi bangsa yang besar dimana masyarakatnya menjadi makmur dan sejahtera. 

sumber: