Saturday, September 28, 2013

Tugas Ilmu Budaya Dasar (Soft Skill) >> Nilai-Nilai yang Telah Hilang Dari Budaya Kita



Sejak dari kita lahir hingga tumbuh besar seperti sekarang, sudah sangat banyak nilai-nilai kehidupan yang diajarkan kepada kita, baik oleh orangtua, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan sebagainya. Nilai-nilai tersebut ada yang tetap terbawa sampai kita dewasa, tapi tak sedikit juga yang hilang dari diri kita. Bukan hanya dalam diri masing-masing, nilai-nilai yang ada di budaya kita pun banyak terjadi perubahan. Sebagai orang Indonesia yang beradat ketimuran, banyak sekali nilai positif yang ditanamkan kepada diri kita. Dengan seiring berkembangnya zaman, perubahan nilai tersebut kian banyak terjadi dan malah kebanyakan mengarah ke arah negatif dan mungkin sudah banyak masyarakat yang menyadari akan hal ini. Berikut adalah beberapa nilai yang telah berubah atau bahkan hilang yang terjadi dalam budaya kita: 

1. Budaya Murah Senyum
Banyak orang yang mengatakan bahwa Negara Indonesia adalah salah satu Negara dengan penduduk paling murah senyum di dunia. Ya, saya yakin itu benar, tapi itu dulu. Orang-orang dulu senang melempar senyum ke satu sama lain saat mereka tidak sengaja bertemu di jalan atau sekedar menyapa. Tapi sekarang kenyataannya tidak seperti itu. Sekarang jarang sekali orang mau memberi senyum kepada orang lain yang mereka kenal jika mereka berpapasan, khususnya di kota besar dan contoh paling konkrit adalah Jakarta. Sering sekali saya melihat atau bahkan mengalami kejadian ini. Mungkin sebagian orang Jakarta sekarang menilai bahwa memberi senyum kepada orang lain adalah bentuk “sok kenal dan sok dekat” terhadap orang tersebut. 

2. Budaya Gotong-Royong
Di Indonesia, budaya gotong royong sangatlah terkenal dan banyak diterapkan di seluruh bagian di Indonesia. Biasanya budaya gotong royong banyak ditemukan di pedesaan dan bahkan dulu di perkotaan juga banyak yang melakukan gotong royong. Tapi sekarang, sangat jarang sekali kita bisa melihat budaya gotong-royong di perkotaan. Masyarakatnya cenderung apatis dengan keadaan sekitar dan inilah yang membuat kebanyakan masyarakat kota menjadi individualis. 

3. Budaya Musyawarah
Musyawarah adalah suatu kegiatan untuk merundingkan atau berembuk untuk mencari suatu solusi dalam memecahkan suatu masalah. Di Indonesia, hampir setiap masalah dipecahkan menggunakan metode musyawarah. Karena dengan bermusyawarah, kita dapat mengemukakan pendapat untuk memberikan jalan yang terbaik. Tapi di zaman sekarang, musyawarah agaknya sudah agak jarang digunakan. Kebanyakan orang yang mempunyai jabatan tinggi di suatu instansi menggunakan kesempatan tersebut untuk memaksakan keinginannya agar apa yang dia mau bisa tercapai. Dan juga banyak orang yang ingin cara “instan”, yaitu mereka tidak peduli bagaimana jalannya, mereka hanya ingin terima jadi. 
 
 4. Budaya Menghargai yang Lebih Muda & Menghormati yang Lebih Tua
Sedari kecil, sudah pasti setiap orang tua mengajarkan kepada anak-anaknya untuk selalu menghormati yang lebih tua dan menghargai yang lebih tua. Karena hal ini adalah salah satu nilai-nilai yang penting dalam kehidupan. Ini bukan saja ada dalam hal adat dan kebudayaan, tapi agama pun juga mengajarkan demikian. Tapi kebanyakan anak-anak atau remaja sekarang jarang yang menerapkan nilai ini dalam kehidupan mereka. Banyak dari anak-anak dan remaja sekarang yang bersikap tidak seharusnya kepada yang lebih muda atau lebih tua. Pasti banyak orang yang akan berfikir bahwa mereka tidak pernah diajarkan budaya sopan santun oleh orangtua mereka, padahal bisa saja ada faktor lain yang menjadikan mereka jadi seperti itu. Tapi terlepas dari pengaruh apapun, sudah seharusnya orangtua sekarang mengajarkan anak-anak mereka nilai ini agar mereka juga dipandang baik oleh orang lain.

No comments:

Post a Comment