Sejak
dari kita lahir hingga tumbuh besar seperti sekarang, sudah sangat banyak
nilai-nilai kehidupan yang diajarkan kepada kita, baik oleh orangtua,
lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan sebagainya. Nilai-nilai tersebut
ada yang tetap terbawa sampai kita dewasa, tapi tak sedikit juga yang hilang
dari diri kita. Bukan hanya dalam diri masing-masing,
nilai-nilai yang ada di budaya kita pun banyak terjadi perubahan. Sebagai orang Indonesia
yang beradat ketimuran, banyak sekali nilai positif yang ditanamkan kepada diri
kita. Dengan seiring berkembangnya zaman, perubahan nilai tersebut kian banyak
terjadi dan malah kebanyakan mengarah ke arah negatif dan mungkin sudah banyak
masyarakat yang menyadari akan hal ini. Berikut adalah beberapa nilai yang
telah berubah atau bahkan hilang yang terjadi dalam budaya kita:
1. Budaya Murah Senyum
1. Budaya Murah Senyum
Banyak
orang yang mengatakan bahwa Negara Indonesia adalah salah satu Negara dengan
penduduk paling murah senyum di dunia. Ya,
saya yakin itu benar, tapi itu dulu. Orang-orang dulu senang melempar senyum ke
satu sama lain saat mereka tidak sengaja bertemu di jalan atau sekedar menyapa.
Tapi sekarang kenyataannya tidak seperti itu. Sekarang jarang sekali orang mau
memberi senyum kepada orang lain yang mereka kenal jika mereka berpapasan,
khususnya di kota besar dan contoh paling konkrit adalah Jakarta. Sering sekali
saya melihat atau bahkan mengalami kejadian ini. Mungkin sebagian orang Jakarta
sekarang menilai bahwa memberi senyum kepada orang lain adalah bentuk “sok
kenal dan sok dekat” terhadap orang tersebut.
2. Budaya Gotong-Royong
2. Budaya Gotong-Royong
Di Indonesia, budaya gotong royong sangatlah terkenal
dan banyak diterapkan di seluruh bagian di Indonesia. Biasanya budaya
gotong royong banyak ditemukan di pedesaan dan bahkan dulu di perkotaan juga
banyak yang melakukan gotong royong. Tapi sekarang, sangat jarang sekali kita
bisa melihat budaya gotong-royong di perkotaan. Masyarakatnya cenderung apatis
dengan keadaan sekitar dan inilah yang membuat kebanyakan masyarakat kota
menjadi individualis.
3. Budaya Musyawarah
Musyawarah adalah suatu kegiatan untuk merundingkan
atau berembuk untuk mencari suatu solusi dalam memecahkan suatu masalah. Di
Indonesia, hampir setiap masalah dipecahkan menggunakan metode musyawarah.
Karena dengan bermusyawarah, kita dapat mengemukakan pendapat untuk memberikan
jalan yang terbaik. Tapi di zaman sekarang, musyawarah agaknya sudah agak jarang digunakan. Kebanyakan orang yang mempunyai jabatan tinggi di suatu
instansi menggunakan kesempatan tersebut untuk memaksakan keinginannya agar apa
yang dia mau bisa tercapai. Dan juga banyak orang yang ingin cara “instan”, yaitu
mereka tidak peduli bagaimana jalannya, mereka hanya ingin terima jadi.
4. Budaya Menghargai yang Lebih Muda & Menghormati
yang Lebih Tua
Sedari kecil, sudah pasti setiap orang tua mengajarkan
kepada anak-anaknya untuk selalu menghormati yang lebih tua dan menghargai yang
lebih tua. Karena hal ini adalah salah satu nilai-nilai yang penting dalam
kehidupan. Ini bukan saja ada dalam hal adat dan kebudayaan, tapi agama pun
juga mengajarkan demikian. Tapi kebanyakan anak-anak atau remaja sekarang
jarang yang menerapkan nilai ini dalam kehidupan mereka. Banyak dari anak-anak
dan remaja sekarang yang bersikap tidak seharusnya kepada yang lebih muda atau
lebih tua. Pasti banyak orang yang akan berfikir bahwa mereka tidak pernah
diajarkan budaya sopan santun oleh orangtua mereka, padahal bisa saja ada faktor
lain yang menjadikan mereka jadi seperti itu. Tapi terlepas dari pengaruh
apapun, sudah seharusnya orangtua sekarang mengajarkan anak-anak mereka nilai
ini agar mereka juga dipandang baik oleh orang lain.
No comments:
Post a Comment